Dalam upaya memperteguh keyakinan dan spiritualitas murid Katolik, SMA Vianney menyelenggarakan kegiatan ‘Bina Iman’. Kegiatan ini diadakan setiap hari Jumat, di Kapel Unit Sekolah Vianney, Jakarta Barat.
Pada Jumat, 21 Maret 2025, kegiatan Bina Iman dipimpin oleh Maria Renata (XI-2) dan Christabel Edeline Y. (XI-1). Kegiatan ini juga merupakan pertemuan kedua dengan tema “Orang Muda Berbelarasa dan Berbagi”. Tema ini mengarah pada pentingnya rasa kepedulian. Selain itu, para murid diajarkan tentang empati, toleransi, dan rasa syukur.
Bina Iman bukan hanya sekedar sarana untuk memperkuat iman dan kesadaran akan Tuhan, tetapi juga menjadi wadah untuk membangun diri dan sesama berdasarkan iman dan kepercayaan Katolik. Sebagai makhluk sosial, manusia perlu bersosialisasi dengan orang lain untuk berkembang. Dengan terbangunnya persaudaraan melalui kegiatan Bina Iman, diharapkan para murid SMA Vianney dapat berkontribusi untuk saling mendukung, berbagi kebahagiaan, dan mengatasi berbagai tantangan secara bersama.

Foto bersama setelah kegiatan bina iman selesai di ruang Kapel SMA Vianney
Pertemuan ini dirancang untuk mengajak kaum muda Katolik merefleksikan dan menghidupkan panggilan mereka sebagai misionaris di dunia saat ini. Pertemuan ini diawali dengan pembukaan yang khidmat, diawali dengan lagu pembuka “Jangan lelah” yang diiringi oleh tim musik (Mikael Hadisurya XI-2, Josh Adriel XI-2, dan Marchel Prayatna XI-2). Kemudian para hadirin diajak untuk menyadari kehadiran Tuhan melalui tanda salib dan salam pembuka. Pengantar tema APP 2025 dan sub-tema pertama, “Orang Muda yang Misioner,” memberikan konteks dan tujuan dari pertemuan ini.
Sebelum mendalami Sabda Tuhan, para murid diajak untuk melakukan pemeriksaan batin, mengakui segala dosa dan kekurangan melalui pernyataan tobat bersama. Doa pengampunan dosa dipanjatkan, memohon belas kasih Allah. Selanjutnya, doa pembukaan mengundang kehadiran Roh Kudus untuk menerangi hati dan pikiran umat selama pendalaman Sabda Tuhan. Bacaan pertama dari Kitab Yeremia, mengisahkan panggilan Nabi Yeremia untuk menjadi utusan Tuhan. Dilanjutkan dengan nyanyian lagu sebagai pengantar mazmur “FirmanMu Pelita Bagi Kakiku”. Kemudian Bacaan Injil dari Matius 28:16-20 mengisahkan amanat agung Yesus kepada para murid untuk pergi dan menjadikan semua bangsa murid-Nya.
Rangkuman kemudian disampaikan, menekankan peran penting orang muda sebagai misionaris masa kini. Mereka dipanggil untuk menjadi saksi Kristus melalui kata dan perbuatan, menyebarkan kasih dan kebenaran Tuhan di tengah masyarakat.
Doa permohonan dibacakan untuk berbagai pihak, termasuk pemimpin Gereja, pemimpin negara, misionaris di tanah misi, kaum muda, dan seluruh peserta. Kemudian dilanjutkan dengan lagu “Persembahan Hati”. Sebagai langkah konkret, para murid diajak untuk melakukan aksi nyata dengan mengajak teman-teman mereka (khususnya yang beragama Katolik), untuk ikut serta dalam kegiatan doa dan persekutuan.

Kegiatan renungan
Pertemuan diakhiri dengan doa penutup, diteruskan dengan berkat penutup. Lagu penutup berjudul “Give Thanks” dan “Hari ini Ku Rasa Bahagia”, mengirim umat pulang dengan semangat baru untuk menjadi misionaris muda yang berani dan setia.
Dengan adanya kegiatan Bina Iman di SMA Vianney, para murid diharapkan dapat semakin memperdalam iman sekaligus mengembangkan sikap empati dan kepedulian terhadap sesama. Tema berbelarasa dan berbagi bukan hanya menjadi pengingat untuk saling mendukung, tetapi juga sebagai wujud nyata dari nilai-nilai kebaikan yang diharapkan dapat terus tumbuh dalam kehidupan mereka. Melalui kegiatan ini, semoga para siswa tidak hanya menjadi individu yang lebih beriman dan mengenal Tuhan, tetapi juga mampu menjadi sarana perubahan yang membawa kebaikan bagi masyarakat di sekitarnya.
(Oleh: Christabel. Edeline. Y, XI-1 dan Jessica Kandarani, XI-1)