Oleh Penny Susilo

PADA zaman dahulu kala terdapat sebuah kerajaan yang sangat luas dan megah. Kerajaan ini dipimpin oleh seorang raja yang sangat bijaksana. Rakyatnya hidup makmur dan sejahtera. Raja sangat mencintai rakyatnya. Seluruh waktu dalam hidupnya hanya diperuntukkan bagi kepentingan rakyatnya. Oleh karena itu, raja tidak mempunyai waktu untuk menyunting seorang permaisuri.

Tetapi, raja memiliki seorang penasihat kerajaan yang sangat pandai. Penasihat kerajaan selalu mendampinginya untuk menyelesaikan semua persoalan yang terjadi di dalam istana maupun di dalam kehidupan rakyat.

Raja sangat bahagia karena semua persoalan dapat diselesaikan dengan hasil yang sangat memuaskan. Raja juga sangat memperhatikan kesejahteraan rakyatnya. Setiap keluarga diberi sebidang tanah untuk ditanami sayur-mayur. Sebagian hasil sayur-mayur itu untuk dimakan sehari-hari. Sebagian lagi dijual ataupun ditukar dengan hasil ternak kepada rakyat di luar kerajaan. Tidak mengherankan, bila rakyatnya selalu hidup dalam kelimpahan.

Sampai pada suatu hari… terjadi keributan di dalam sebuah keluarga di kerajaan tersebut. Keluarga ini terdiri dari sepasang suami-istri dengan tiga anak dan seorang pembantu yang telah lama bekerja di rumah mereka. Suami-istri ini kehilangan perhiasan

yang disimpan di dalam kotak perhiasan di dalam lemari yang terkunci. Mereka tidak menduga; bagaimana hal ini bisa terjadi sebab hanya orang yang tinggal di dalam rumah saja yang mengetahui cara membuka lemari tersebut.

Selain mereka berlima, tidak ada seorangpun yang dapat membukanya. Apalagi sampai mencuri perhiasan tersebut. Tidak mungkin anak-anak maupun pembantu mencurinya, karena selama ini mereka hidup tenang dan bahagia. Tidak ada satu hal pun yang membuat hati mereka menjadi susah sampai pada hari terjadinya peristiwa ini.

Suami-istri ini sangat sedih. Mereka berpikir satu-satunya jalan hanya mohon petunjuk kepada raja apa yang harus dilakukan. Lalu, suami-istri ini menghadap kepada raja yang bijaksana. Mereka menceritakan semua kejadian yang mereka alami.

Raja dan penasihatnya mendengarkan dengan saksama semua keluhan itu.

Kemudian penasihat raja berkata kepada mereka, “Bawalah semua anak dan pembantu kalian ke istana esok hari, karena aku akan memberikan petunjuk agar perhiasan tersebut dapat diketemukan kembali.” Betapa senangnya suami-istri itu mendengar jawaban yang diberikan oleh penasihat raja. Mereka berjanji akan datang ke istana membawa serta anak dan pembantunya.

Keesokan harinya, setelah mereka tiba di istana, penasihat raja berkata, “Masuklah kalian satu per satu ke dalam kamar gelap yang telah kusediakan. Di dalam kamar itu ada sebuah mangkuk berisi air. Celupkanlah dua jari tangan kananmu, dan jangan takut karena bagi yang tidak mencuri perhiasan maka kedua jari tanganmu tidak akan menjadi hitam walaupun kamu celupkan ke dalam air. Sebaliknya, bagi pencuri perhiasan, kedua jari tangannya akan menjadi hitam. Lakukanlah perintahku ini !”

Lalu, mereka masuk satu per satu ke dalam kamar tersebut.

Tibalah giliran pembantu masuk ke dalam kamar. Ia berkata di dalam hatinya, “Aku tidak akan mencelupkan jariku karena pasti kedua jariku akan menjadi hitam karena akulah yang mencuri perhiasan tersebut. Betapa mudahnya aku mengecoh penasihat raja ini. Dia pasti akan melihat jariku bersih dan tidak menjadi hitam.”

Dengan tenang, pembantu itu keluar dari kamar gelap.

Kemudian penasihat raja memeriksa jari tangan mereka satu per satu. Semuanya menjadi hitam. Ketika tiba giliran tangan pembantu diperiksa, penasihat raja tersenyum lebar, sambil berkata, ” Ooo… rupanya engkaulah pencuri perhiasan tersebut sebab jari tanganmu bersih. Engkau takut untuk mencelupkan tanganmu karena mengira tanganmu akan menjadi hitam. Ketahuilah hai pencuri, aku tidak sebodoh yang kau kira. Aku memerintahkan hal sebaliknya supaya aku dapat menangkap kamu, orang yang tak tahu diuntung.”

Dengan terbata-bata, pembantu itu mengakui perbuatannya telah mencuri perhiasan majikannya. Raja dan semua yang menyaksikan kejadian ini takjub dengan cara yang dilakukan penasihat untuk menangkap pencuri perhiasan ini. Ia mempergunakan cara yang sederhana untuk memperoleh hasil yang sebaik-baiknya.