Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 12 Juli 1987
Tahbisan : Paroki Alam Sutera Gereja St. Laurensius, 08 Mei 2018
Karya di Paroki Sathora : 2018 – 2020
“TUHAN, apabila kami dikaruniai seorang putra, akan kami persembahkan untuk-Mu.” Demikian permohonan dan doa pasangan suami-istri, Robertus Supardi dan Maria Emilliana Sri Rahayuningsih, kira-kira 31 tahun yang lalu.
Tuhan berkenan mengabulkan permintaan mereka. Lahirlah Yosef Purboyo Diaz sebagai anak ketiga dari empat bersaudara.
Ketika Diaz masih kanak-kanak, Ibunya sering bercerita tentang doa itu. Namun, waktu itu, Diaz kecil sama sekali tidak berpikir ingin menjadi romo. Ia bercita-cita menjadi pemain sepak bola atau musisi.
Malah ketika di bangku SMP, Diaz masuk Sekolah Sepak Sepak Bola (SSB) PAM Jaya, Kali Malang , Bekasi. Tanpa sepengetahuan orang tuanya, ia menggunakan uang Bimbingan Belajarnya untuk membayar pendaftaran dan seragam sepak bola. Akan tetapi, karena kalah bersaing dengan yang lebih senior dan merasa terlalu lelah berlatih, akhirnya Diaz keluar dari SSB.
Ketika Diaz mulai aktif sebagai misdinar, ketertarikan menjadi romo muncul. Ia senang melihat kasula romo yang berkibar-kibar dan tertarik pada jubah putihnya. Kelihatan keren sekali karena romo berdiri di depan dan dilihat oleh banyak umat. Ditambah lagi, Romo Pranoto, Pr (Alm.) dan Romo Uut, Pr (waktu itu, masih frater) sangat dekat dengan misdinar yang mereka dampingi.
Setelah lulus SMP, ia memilih masuk Seminari. Tujuannya, agar ia bisa main bola, main music, dan tinggal di asrama. Semua fasilitas itu hanya ada di Seminari Wacana Bhakti. Memang pada awalnya, motivasi Romo Diaz masuk seminari tidak murni menjadi Imam. Namun, dalam perjalanan waktu, motivasi itu terus diolah dan dimurnikan.
Awal masuk Seminari Wacana Bhakti, Romo Diaz bersama 21 teman seangkatan. Dari 21 orang tersebut, tersisa dua orang. Hanya ia sendiri yang ditahbiskan menjadi imam. Sedangkan satu temannya menjadi rahib OCSO di Rawaseneng, Temanggung.
Bojong Indah merupakan paroki pertama tempat ia ditugaskan oleh Mgr. Suharyo setelah tahbisan.
Sebagai seorang “fresh graduate”, RD Yosef Purboyo Diaz siap mengemban tugas apa pun yang akan diserahkan kepadanya.