Bencana Gunung Berapi, Wabah Penyakit, dan Perang: Dokter Penolong ini Punya Sebuah Cerita yang Mengagumkan
Di dalam ruang autopsi dimana ia bekerja, ia menempatkan patung salib yang bertuliskan ayat pada Kitab Hosea 13:14 ”O kematian, aku akan menjadi kematian itu.”
Joseph Moscati lahir sebagai anak ketujuh dari sembilan bersaudara di sebuah keluarga terpandang di kota Benevenuto pada tanggal 23 Juli 1880. Ayahnya, Fransesco, adalah seorang pengacara dan petugas di bidang kehakiman yang sangat dihormati di daerahnya. Ibunya, Rosa De Luca Dei Marchesi di Roseto, adalah anak dari keluarga terpandang. Joseph dibaptis enam hari setelah kelahirannya dan menerima Komuni Pertamanya ketika dia masih berusia 8 tahun. (Pada saat itu, anak-anak biasanya menerima Komuni Pertamanya pada usia 12 tahun).
Saudara laki-laki Joseph, Alberto, terjatuh dari kuda ketika sedang berlatih di militer. Dia menderita trauma di kepala yang parah dan menjadi cacat. Joseph mampu mengobservasi cara perawatan dan penyembuhan yang diterima oleh saudara laki-lakinya itu. Hal itu menginspirasinya untuk masuk di bidang kedokteran. Kemudian setelah ia lulus SMU pada tahun 1897, dia masuk Universitas Naples untuk mengejar minatnya tersebut. Masa itu adalah masa yang penuh suka duka baginya karena ayahnya meninggal dunia pada masa itu. Dia lulus menjadi dokter pada tahun 1903.
Setelah lulus, dia diterima sebagai staf di The Hospital of the Incurables. Disamping menunaikan giliran hariannya, dia terus belajar dan meneliti tentang cara-cara untuk membantu orang-orang yang menderita cedera atau penyakit kelumpuhan. Dia dengan cepat memperoleh sebuah reputasi karena kesetiaannya pada pekerjaan dan rasa cinta kasihnya yang tulus pada pasien-pasiennya. Kemudian pada tanggal 8 April 1906 Gunung Vesuvius meletus. Reputasinya kemudian berkembang.
Dokter Moscati sedang bekerja di sebuah rumah sakit di wilayah Torre del Grecco ketika gunung berapi tersebut meletus. Rumah sakit tersebut hanya berjarak 7 mil (11,2 km) dari pusat gempa. Sebagian besar pasien tersebut adalah para lansia, dan banyak dari mereka mengalami kelumpuhan. Dokter Moscati secara naluriah dan sesegera mungkin menjadi penanggung jawab dalam proses evakuasi. Kepemimpinan dan pemikiran cepatnya adalah kekuatan yang membimbingnya untuk mengeluarkan seluruh pasien dari rumah sakit itu. Hanya beberapa saat sebelum seluruh atap runtuh, membawa seluruh gedung ikut runtuh, pasien terakhir berhasil dipindahkan. Dokter Moscati mengirim surat ke Neopolitan Hospital Service, berterima kasih kepada semua orang yang telah membantunya dalam proses evakuasi tersebut. Dia tidak pernah menyebutkan dirinya sendiri.
Pada tahun 1911, epidemi Kolera mewabah di Naples. Dokter Moscati diminta oleh pemerintah untuk melakukan inspeksi dan penelitian kesehatan untuk membantu menemukan penyebab dari penyakit tersebut, serta mengembangkan cara-cara untuk mengendalikan penyakit tersebut. Dengan kemampuannya untuk berpikir cepat dan bekerja dengan efisien dokter Moscati berhasil melakukan pekerjaan yang spektakuler dalam mengumpulkan data dan mempresentasikan cara-cara untuk melawan epidemi tersebut. Banyak dari ide-idenya yang dipraktekkan dalam dunia kedokteran hingga sekarang. Pada tahun 1911, dokter Moscati diterima dengan hangat sebagai anggota dari the Royal Academy of Surgical Medicine, dan ia menerima gelar doktor dalam bidang Kimia Fisiologis.
Dokter Moscati adalah seorang peneliti dan seorang dokter. Dia bertanggung jawab di Institute of Anatomical Pathology lokal, dimana dia memiliki sebuah cara khusus menjaga cara pandang yang benar tentang misinya. Di dalam ruang autopsi, dia memasang sebuah patung salib di dinding. Diatasnya ada tulisan yang bertuliskan ayat dari Kitab Hosea Bab 13 ayat 14: Ero mors tua, O mors (O kematian, aku akan menjadi kematian itu).
Dia telah menjadi salah satu dokter neopolitan pertama yang bereksperimen dengan obat-obatan baru, yang dinamakan insulin, yang ditemukan pada tahun 1911. Insulin tidak dapat digunakan pada pasien hingga tahun 1922. Ibunya meninggal akibat penyakit diabetes pada tahun 1914.
Dokter Moscati mencoba mendaftarkan dirinya ke militer selama Perang Dunia I, namun orang-orang menilai bahwa dia memiliki aset yang lebih besar ketika ia bekerja sebagai seorang dokter. Dia menyelesaikan tugasnya merawat lebih dari 3000 tentara yang sakit dan terluka. Setelah perang berakhir, dia dilantik menjadi direktur dari sebuah sekolah kedokteran.
Dokter Moscati tetap setia dan melaksanakan apa yang dia imani seumur hidupnya. Dia menghadiri misa hampir setiap pagi, menerima Komuni dan menyatukan dirinya dengan Yesus untuk hari itu. Lalu setelah itu ia pergi ke rumah sakit dan menghabiskan sisa harinya untuk merawat pasien-pasiennya.
Sebagian dari perawatan pasien-pasiennya berupa doa-doa secara bervariasi dan jika pasiennya beragama Katolik, dia menjelaskan kekuatan dan efek kesembuhan dapat melalui Sakramen. Dia tidak pernah memungut bayaran atas pelayanannya pada orang-orang miskin, dan ia sering memberikan obat gratis kepada orang-orang. Ketika mereka telah pulang ke rumah, mereka menemukan uang sebesar 50 lira di dalam botol obat tersebut.
Dokter Joseph Moscati memulai harinya pada tanggal 12 April 1927 sama seperti hari-hari biasanya. Dia menghadiri misa, menerima Komuni Kudus, mengerjakan pekerjaannya di rumah sakit, dan pulang ke rumahnya untuk merawat pasien-pasiennya. Pada pukul 3.00 sore, dia merasa kelelahan, lalu dia duduk untuk beristirahat, menutup matanya dan meninggal dunia. Dia berusia 46 tahun pada saat itu.
Banyak orang yang mengenalnya menyebut dirinya sebagai sebuah keajaiban karena dia sangat baik dalam mendiagnosa gejala-gejala penyakit, hanya dengan mendengarkannya saja.
Namun setelah kematiannya, dia masih dianggap sebagai seorang pekerja yang membawa keajaiban: Dia dipercaya sebagai pembawa kesembuhan yang mengagumkan, dan orang-orang menyatakan bahwa doa-doa yang dideraskan dengan perantaraan namanya setelah kematiannya membantu mereka untuk sembuh.
Laporan tentang hal-hal baik ini akhirnya terdengar sampai Roma. Keajaiban-keajaiban yang dihubungkan dengan perantaraannya diakui, dan pada tanggal 25 Oktober 1987 Dr. Joseph Moscati dikanonisasi sebagai salah satu orang kudus oleh Paus Yohanes Paulus II. Dia adalah tenaga kesehatan pertama di abad ke 20 yang dikanonisasikan sebagai orang kudus.
Pesta perayaannya dirayakan pada tanggal 16 November, pada tanggal tersebut jenazahnya dipindahkan ke the Iglesia del Gesu Nuovo di Naples, tiga tahun setelah kematiannya. Dia juga diangkat menjadi seorang Beata pada tanggal 16 November oleh Paus St. Paulus VI pada tahun 1975. (Tanggal kematiannya jatuh dalam Pekan Suci, dan dia dikuburkan pada hari Kamis Putih.)
St. Giuseppe (Joseph) Moscati, doakanlah kami, khususnya selama masa pandemi ini.
Penulis: Larry Peterson
Penerjemah: Albert Santoso
Sumber: Aleteia