REKOLEKSI KOMSOS KAJ untuk Tahun 2020
Wisma SAMADI, 23-24 November 2019
Tahun 2019 akan segera berakhir. Sudah waktunya Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) mengumpulkan umatnya untuk mensosialisasikan tema apa yang akan dijalankan tahun depan.
KAJ mengadakan rekoleksi dua hari satu malam yang berisi pengarahan tentang peran dan tugas KOMSOS untuk tahun 2020, dipimpin oleh Romo Harry Sulistyo dan Erwin, Pengurus KOMSOS KAJ.
Tahun 2020 adalah tahun “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”, yaitu sila kelima dalam Pancasila.
Oleh karena itu, ditahun sila kelima tersebut umat Katolik harus keluar dari tembok gereja, bersatu dan bekerja sama dengan masyarakat karena kita ini adalah bagian dari masyarakat.
KAJ telah membentuk Panitia Tahun Keadilan Sosial (Panitia TKS), bertema “KITA ADIL, BANGSA SEJAHTERA”, yang akan ditandai dengan memukul gong di setiap paroki untuk memulai gerakan tersebut.
Gereja memiliki lima bidang karya yaitu Liturgi, Pewartaan, Persaudaraan, Pelayanan, dan Kesaksian.
Ada tiga komisi yang bekerja sebagai motor penggerak Tahun Keadilan Sosial yaitu sie Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan (HAAK) , sie Keadilan dan Perdamaian, serta sie Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE).
Jadi bukan KOMSOS-lah yang bekerja melaksanakan tema Tahun Keadilan Sosial itu.
Lalu, mengapa KAJ mengundang KOMSOS dari seluruh paroki untuk rekoleksi di Wisma Samadi – Klender pada tanggal 23 – 24 November 2019?
Tugas utama KOMSOS adalah Pewartaan melalui media sosial (medsos), memberitakan gerakan-gerakan Panitia TKS tadi. Melalui media sosial, KOMSOS mewartakan kabar baik tentang sumbangsih umat Katolik dalam berpartisipasi melaksanakan keadilan dan menyejahterakan bangsa Indonesia.
Saat ini KOMSOS bukan lagi sekedar pelaku pembuat media sosial, menjadi tukang foto dan juru tulis berita belaka. Hendaknya KOMSOS dapat pula mengajarkan masyarakat mengendalikan jempolnya supaya menggunakan medsos dengan bijak dan tidak menyalahgunakannya.
Harus disadari bahwa kekuatan medsos adalah dapat memviralkan segala sesuatu informasi atau data dalam waktu beberapa menit saja.
Gereja Katolik (Indonesia) ingin menghadirkan sosok Tuhan melalui keberadaan kita.
Sedangkan keinginan Paus Fransiskus adalah ingin Gereja Katolik berfungsi sebagai “rumah sakit” yang merawat dan meneruskan warisan harapan keselamatan yang telah dimulai oleh Allah melalui Bunda Maria. Allah yang hadir dalam ketidakberdayaan manusia, bukan sebagai gereja yang flamboyan
“Dalam menjalankan tugas sebagai Public Relation Katolik di masyarakat nanti, kita hendaknya berbicara tentang nilai-nilai Katolik, tanpa memperlihatkan lambang-lambang gereja.” demikian penjelasan Romo Harry Sulistyo.
Demi mendukung peran KOMSOS agar menjadi maksimal di tahun 2020 nanti, KAJ menyediakan pelatihan untuk para penggiat KOMSOS yaitu Pelatihan Audio Visual (video), Pelatihan Penulisan Kreatif dan Pelatihan Membuat dan Mengelola Media Online / Medsos.
Diharapkan paroki-paroki dalam dekenat Barat, Pusat, Timur, Utara dan Selatan semuanya mempergunakan kesempatan ini sebaik mungkin.
Sebagai acara terakhir, dekenat-dekenat se-KAJ mengadakan rapat untuk memilih dua dari tiga macam pelatihan tersebut.
Dekenat Barat 1 dan 2 memilih pelatihan Audio Visual dan pelatihan Membuat Media Online. Hasil keputusan kemudian dipresentasikan langsung di depan Romo Harry.
Semoga tahun depan segala rencana yang telah dipersiapkan ini berhasil terlaksana sesuai harapan.
(Sinta Monika)