Menjaga nyala dan menghidupi nilai dalam Tugas Pelayanan Panitia Natal 2019 Wilayah St. Antonius
Panitia Natal 2019 mengadakan rekoleksi di Gedung Karya Pastoral Lt 4 Gereja St. Thomas Rasul, Minggu, 20 Oktober 2019 jam 10.30.
Wajah Argeus Hendra Basuki (Ketua Panitia Natal 2019 Wilayah St. Antonius) terlihat yakin dan percaya diri karena peserta rekoleksi yang hadir ternyata jauh melebihi perkiraan.
Seperti biasa, sebelum acara dimulai kita angkat lagu pujian yang dipimpin oleh Rinnie, dilanjutkan sambutan dari Ketua Panitia Natal 2019, dan Ridwan Darmali selaku Dewan Paroki Harian Pendamping Wilayah Antonius.
Pembekalan Panitia Natal dibawakan oleh Romo Sigit Pawanta, SVD.
“Didalam kehidupan sehari-hari antara Rohani dan Jasmani itu harus seimbang. Tidak bisa kita … Alleluya!! Alleluya tapi laper… yo pingsan,” kata Romo Sigit. Sontak peserta rekoleksi tertawa.
Rekoleksi hari itu sangat istimewa karena bertepatan dengan Bulan atau Minggu Misi Luar Biasa yang diperingati oleh gereja di seluruh dunia.
Karena sebagai umat Katolik yang sudah dibaptis kita wajib menjadi Misionaris, yaitu mewartakan cinta kasih Yesus supaya banyak orang lebih mengenal Yesus dan semakin banyak pula yang diselamatkan.
Menjadi Panitia Natal disebut juga “Panggilan untuk Melayani.”
Mengapa kita harus melayani ?
Karena Yesus telah lebih dulu mencintai dan melayani kita. Menjadi orang Katolik tidak hanya cukup berdoa untuk diri sendiri dan keluarga. Menjadi Katolik, kita harus mencintai gereja. Contoh kongkrit mencintai gereja adalah dengan menjadi Panitia Natal.
Dasar Utama dalam Pelayanan adalah Kasih (1 Kor 13 : 2 – 7), tidak memegahkan diri, tidak mencari keuntungan sendiri, mau menderita dan memaafkan, serta team work yang solid.
Apabila kelima dasar itu ada pada diri kita semua, maka yakin dan percayalah bahwa kepanitiaan akan berjalan lancar sesuai dengan harapan kita.
Kalaupun ada sedikit ketidak sesuaian, itu adalah wajar karena memang kita semua tidak bisa sempurna. Biarkanlah orang lain menjadi nomer satu.
Kita berada di nomer berapa, tidaklah penting karenan yang terpenting adalah tercapainya visi dan misi bersama. Tidak perlu menjadi actor, kita bisa menjadi motivator atau promotor.
Diakhir pembekalan Romo Sigit berharap Panitia Natal bisa melangkah bersama, saling bekerjasama bergandengan tangan, saling meneguhkan satu sama lain. Memberikan yang terbaik dan melakukan hal yang benar meskipun orang lain tidak melihat. (Yohanes Ady)