“Allah sangat mengasihi kita. Bagaikan hati dan naluri seorang ibu yang mengasihi anaknya.”

Pada Misa Triduum Pertama, Romo Aldo berpesan untuk senantiasa Berbuat Baik yaitu dengan cara memberikan lebih apa yang diminta dari kita.

Misa Triduum Kedua Romo Hadi Suryono mengajak seluruh umat Sathora untuk selalu bersyukur atas apa yang telah kita terima selama ini. Serta tidak lupa mendoakan para pendahulu kita yaitu mereka yang telah ikut mendirikan Gereja St. Thomas Rasul.

Sedangkan Misa Triduum Ketiga, Jumat (28/06), lebih menarik lagi karena misa kali ini bertepatan dengan Perayaan Hati Kudus Yesus.

Warna liturgi misa yang ketiga berbeda dari sebelumnya. Pada Triduum pertama dan kedua menggunakan warna hijau, sedangkan pada Triduum ketiga warna liturginya adalah putih.

Misa Triduum hari terakhir  ini dipimpin oleh RD FX. Suherman.

Dalam homilinya disampaikan bahwa kita harus Berbelas Kasih kepada sesama bagaikan seorang ibu yang mengasihi anaknya. Seburuk apapun perbuatan anaknya, di hati seorang ibu pastilah anak itu baik adanya walaupun orang lain menilai anaknya jelek. Begitulah naluri seorang ibu, anaknya adalah darah dagingnya.

Demikian halnya dengan Allah yang selalu mengasihi kita. Ia begitu sabar kepada kita. Terutama kepada manusia yang melakukan kejahatan, menyebarkan hoax, bahkan bagi mereka yang telah melakukan pengeboman rumah ibadat sekalipun.

Sebagai manusia, pasti kita ingin langsung menjebloskan mereka ke neraka atas apa yang telah mereka perbuat. Akan tetapi Allah tidaklah demikian.

Allah tidak langsung menghukumnya, melainkan memberikan kesempatan untuk bertobat. Karena semua kehidupan itu milik Allah, manusia tidak bisa menghakimi orang – orang yang bersalah.

Di akhir homilinya Romo Herman berkata, “Karena Allah telah mengasihi kita, maka selayaknya kita harus mengasihi sesama. Dan hendaknya kita mencontoh teladan St. Thomas Rasul yang pemberani dan tangguh dalam mewartakan Yesus Kristus.”               Yohanes Ady