SELAMAT Natal  dan Tahun Baru, Pak. Saya berusia 25 tahun. Saya ingin menanyakan apakah ada tips mengenai cara menyusun resolusi yang tepat untuk tahun yang baru ini? Setiap tahun, resolusi saya cenderung lebih banyak yang gagal terwujud. Terima kasih.

TW

Jawaban:

Selamat Natal  dan Tahun Baru, TW. Terima kasih atas pertanyaan Anda. Setiap akhir tahun selalu merupakan saat di mana banyak orang mulai melakukan ritual menyusun resolusi untuk tahun berikutnya sambil juga mengevaluasi apa saja yang sudah tercapai selama  tahun yang akan berakhir ini.

Banyak orang yang seperti TW; sudahmenyusun target dengan rapi dan kemudian dihadapkan pada kenyataan gagal pada akhir tahun. Lalu, mereka mengulang lagi siklus yang sama. Apa yang salah dengan proses tersebut?

Memang tidak ada yang salah dengan aktivitas tersebut. Justru sangat dianjurkan untuk selalu mempunyai arah dalam hidup kita. Agar proses tersebut berjalan dengan efektif, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

Pertama,  sebelum menyusun resolusi tahunan, sebaiknya Anda sudah memiliki tujuan hidup yang bersifat jangka panjang terlebih dulu. Lebih baik lagi jika Anda sudah menyusun visi misi hidup Anda. Target tahunan adalah pemecahan (break down) dari target yang lebih besar tersebut. Demikian juga setelah target tahunan disusun, pecahkan kembali ke target yang lebih kecil setiap kwartal.

Kedua, tujuan atau target harus bersifat personal dan berarti bagi masing-masing individu. Banyak sekali tujuan yang disusun dengan mengikuti instruksi orang lain atau mengambil sesuatu yang bersifat umum. Coba bayangkan saat target tersebut berhasil dicapai dan rasakan perasaan apa yang muncul. Jika Anda bisa merasakan perasaan yang sangat bahagia, penuh kebanggaan diri, atau perasaan positif lainnya maka target tersebut sudah tepat.

Ketiga,  memenuhi unsur SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound). Hal ini sudah banyak dibahas di berbagai buku atau seminar pengembangan diri, sehingga tidak akan dijelaskan lagi di sini. Yang lebih penting adalah mengetahui alasan Anda menargetkan suatu tujuan tertentu, mengapa Anda mau mencapainya.

Keempat,  susun tujuan hidup kita di berbagai bidang  yang berbeda: karir, keuangan, keluarga, kesehatan, sosial, spiritual, pencapaian diri, kesenangan. Untuk resolusi tahunan sebaiknya fokuskan pada maksimal tiga bidang yang menurut Anda paling penting saja.

Kelima,  tujuan atau target sebaiknya ditulis tangan sendiri. Lebih baik lagi jika ditulis dengan tangan yang bukan dominan. Misalnya, jika Anda tidak kidal maka tulis resolusi ini dengan tangan kiri. Setiap tujuan sebaiknya selalu tertulis, baik yang bersifat jangka panjang sampai pemecahan yang bersifat kuartal sekalipun. Untuk yang bersifat kuartal, disarankan untuk ditulis ulang setiap hari.

Keenam,  tambahkan kalimat  “atau lebih baik” di akhir kalimat target Anda tersebut.  Contoh: “Saya meraih penghasilan sejumlah Rp 15juta atau lebih baik.” Dengan demikian tidak membatasi kemampuan Anda sendiri untuk bisa mencapai yang lebih baik.

Ketujuh, setelah selesai dirumuskan, baca sekali lagi resolusi Anda tersebut dalam keadaan tenang dan rileks, dan amati perasaan apa yang timbul setelahnya. Apakah ada perasaan negatif atau suara-suara kecil yang berkata: “Mana mungkin bisa tercapai?”, “Sepertinya terlalu lebay nih!”, dstnya.  Jangan abaikan suara tersebut. Evaluasi kembali resolusi yang sudah Anda susun tersebut dan perhatikan poin-poin yang terasa negatif tadi. Jika Anda merasa resolusi tersebut sudah sangat tepat, namun masih ada perasaan negatif, kemungkinan ada mental block yang juga harus dibereskan untuk bisa mencapainya.

Kedelapan, persembahkan resolusi Anda dalam doa yang tulus dan penuh syukur.