Lahir : Lembata, NTT, 1 Maret 1971
Tahbisan : Jakarta, 13 Agustus 2002
Karya di Paroki Sathora : 2009 – 2011

Awalnya sebagai anak kecil, sulung dari lima bersaudara itu, sangat ingin bisa naik sepeda motor. Kebetulan, ia sering melihat pastor parokinya, yang selalu naik motor bila berkeliling di Pulau Lembata. Demikianlah, Romanus, yang akrab disapa “Ipong” itu, kemudian masuk ke tarekat CICM. Tak dinyana, Ipong dikirim untuk menjalanipendidikan imamatnya di Filipina Selatan. Lima belas tahun ia hidup di negara itu. Baru pada Mei 2009, Fr. Ipong pulang ke Indonesia untuk kemudian ditahbiskan pada 13 Agustus 2009 di Jakarta.

Pengalaman paling menarik bagi Romo Ipong adalah berbagai tantangan saat berada di pedalaman Filipina. Ia harus mempelajari bahasa dan adat istiadat baru. Namun disinilah Romo Ipong kemudian merasakan bahwa kita semuaperlu mengerti dan memahami orang lain. “Satu-satunya cara untuk bisa berbaur dengan orang lain adalah mengerti bahasa dan adat istiadatnya,” ujarnya.