Persiapan demi persiapan, akhirnya puji syukur kepada Allah Bapa, Kamis 22 November 2018 rombongan wisata rohani Lingkungan St. Antonius 2 sekitar pk. 20.30 meninggalkan Perumahan Kembangan Baru, didahului doa mohon keselamatan dalam perjalanan. Beruntung, bahwa kedua awak bus berkapasitas 27 penumpang ini, Mas Teguh dan Mas Heru, tetap dengan sabar dan terampil melewati kemacetan demi kemacetan di sepanjang rute Tambun – Cikarang – Karawang.

Hari telah berganti, Jumat 23/11/2018, rombongan tiba di Banjarnegara, rumah Sdr. Eka dan keluarga untuk sejenak beristirahat sambil tukar busana bernuansa merah. Setelah sarapan mie ongklok, kami mengunjungi Goa Maria Taroanggro, yang terletak di antara lereng G. Sumbing dan G. Sindoro.
Dari sini rombongan menuju Gardu Pandang Dieng, yang ketinggiannya 1,789 m DPL (Di atas Permukaan Laut). Udara sejuk membuat makan siang kami terasa sedap ditambah rasa lapar yang mulai menghinggapi rombongan.

Selesai makan siang, rombongan melanjutkan wisata alam ke Telaga Warna Dieng Plateau, di ketinggian 2,093 m DPL. Beruntung, rombongan dipandu oleh Bunda Ayu, yang 25 tahun berkarya di lokasi wisata alam ini dan berkisah banyak termasuk sisi mistis dari : Pertapaan Batu Tulis, Goa Jaran, Goa Sumur, dan Goa Pengantin.
Sore hari kurang lebih pk. 17.00, rombongan tiba di Kawah Sikidang menikmati satu lagi objek wisata alam. Bau belerang yang sesekali berhembus ke arah rombongan, menjadi pengalaman tersendiri karena tidak dijumpai di Jakarta. Selanjutnya, rombongan menuju Afton Homestay yang letaknya di kaki Puncak Sikunir.

Sabtu 24/11, pk. 04.00, dinginnya suhu 8 derajat Celsius, tidak menghalangi sebagian rombongan berjalan mendaki menuju Puncak Sikunir demi menikmati momen “sunrise”, saat terbitnya matahari. Hanya beberapa peserta yang mampu mencapai puncak karena butuh ketangguhan fisik.

Setelah sarapan, rombongan pun meninggalkan homestay menuju Candi Arjuna, untuk berwisata budaya Nusantara. Wajib mengenakan jarik dasar putih kotak-kotak hitam selama berwisata di lokasi ini, menjadi pemanis busana warna-warni peserta. Dari sini, rombongan menuju pusat pembuatan biskuit dan bapel kering Manglongsari, dan setelah makan siang, rombongan menyampaikan rasa terima kasih kepada Sdr. Eka dan keluarga, yang telah berkenan menjadi pemandu wisata selama di Wonosobo, sekaligus berpisah dan rombongan pun melanjutkan wisata rohani menuju Goa Maria Kaliori di Banyumas.

Tiba sekitar pk. 16.00, rombongan berdoa di Goa Bunda Maria Yang Berdukacita (Patung Pieta), dan di Goa Maria terbaru yang lebih luas dan asri.
Kawasan Goa Maria Kaliori yang luasnya 5 Ha, dikelola ordo OMI, dan juga terdapat makam umat Katolik dan makam pastor-pastor lintas komunitas, merupakan Goa Maria kedua yang dikunjungi pada kesempatan wisata rohani ini.
Jam menunjukkan pk. 17.15, rombongan melanjutkan perjalanan menuju Baturraden, dan makan malam di resto Suren yang letaknya tidak jauh dari Hotel Moro Seneng tempat rombongan beristirahat.

Keesokan hari, setelah check out dari hotel, rombongan memulai hari terakhir wisata Minggu, 25/11/2018 menuju Cirebon. Di tengah perjalanan, rombongan mendapat kabar gembira hasil Lomba Gerak Aksi Nyata “Kita Bhinneka, Kita Indonesia”, di mana Wilayah St. Antonius dan Lingkungan St. Antonius 2, berhasil merebut 3 dari 5 kategori yang dilombakan. Terima kasih kepada Dewan Paroki, Panitia Lomba, dan segenap umat lingkungan dan wilayah yang telah ikut berkontribusi dalam sukses ini.

Santap siang di Cirebon, melengkapi wisata kuliner dengan mengunjungi resto Nasi Jamblang Ibu Nur. Antrian yang mengular, tidak menyurutkan niat rombongan untuk mencicipi kuliner khas Cirebon ini. Selesai santap siang para srikandi SWAT (Selalu Waspada Amati Toko, red.) mengunjungi toko oleh-oleh di samping resto Ibu Nur. Lokasi berikutnya yang diserbu para srikandi SWAT, adalah Pusat Grosir Batik Trusmi. Di dalam aula seluas 1,000an m2, pengunjung dapat memilih berbagai motif batik, untuk berbagai ukuran anak sampai dewasa, perempuan atau laki-laki.

Di sini, rombongan dibatasi waktu, oleh karena sebelum pk. 16.30 harus sudah tiba di Gereja Katolik Bunda Maria, Taman Budaya Hati Tersuci.
Sebelum mengikuti misa, rombongan masih sempat berdoa di Goa Maria dan berfoto-ria di Taman Doa Regina Rosari yang juga masih dalam kompleks gereja.
Misa yang diawali lagu pembukaan “Raja Agung” dari Madah Bakti no.510, dipersembahkan oleh Pastor Danang Sigit Koesworo Pr., yang dalam khotbahnya, mengajak umat untuk :
– Pertama-tama, sebagai warga negara, jangan terpancing oleh berita-berita “hoax”, dan ujaran kebencian.
– Berikutnya, Romo mengajak pasangan suami-isteri dan keluarga, agar selalu mengingat 3 kata kunci hidup dalam Gereja Katolik, yaitu : tolong, terima kasih, dan maaf.
Akhirnya, misa ditutup dengan lagu “Tuhan Yang Maha Kuasa”, Madah Bakti 399.

Dari sini, rombongan menuju Resto Amarta, untuk menikmati makan malam empal gentong dan empal asem. Maka lengkaplah sudah wisata rohani Lingkungan St. Antonius 2, yang dirangkum dalam wisata : iman, alam, budaya, kuliner, dan oleh-oleh.
Rombongan pun menempuh perjalanan Cirebon- Jakarta, kurang lebih dua kali dari waktu tempuh normal 3 jam, di karenakan proyek jalan.
Puji Tuhan, rombongan tiba di Perumahan Kembangan Baru pk. 02.00 Senin 26/11/2018 dengan selamat.

Bill Toar