Dengan pulihnya kondisi beraktivitas, Andry Lim, Ketua Tatib periode 2023 – 2026 ingin agar Komunitas Tatib Paroki dapat mengadakan ziarek bersama. Maka, terpilihlah Andreas Suwito (selanjut dipanggil Andreas – Red) sebagai Ketua Panitia Ziarek Tatib tahun 2024.
Andreas memutuskan bahwa Tatib akan berziarah ke Gua Maria Kaliori. Gua Maria ini terletak di desa Kaliori, sekitar 20 kilometer dari Kota Purwokerto. Gua Maria dibangun di atas bukit kecil yang hijau segar, serta menyuguhkan pemandangan alam yang indah.
Ziarek dengan tema “For the Greater Glory of God” dilakukan selama dua hari yaitu hari Sabtu – Minggu tanggal 20 dan 21 Januari 2024.
Pukul 04.30 WIB Komunitas Tatib Paroki berangkat dari Gereja St. Thomas Rasul. Ada 54 orang anggota tatib yang ikut dengan menggunakan dua bus.Perjalanan kira-kira menghabiskan waktu 10 jam. Bus berhenti di beberapa rest area. Untuk menghidupkan suasana selama perjalanan, diadakanlah tebak – tebakan lucu, karaoke dan canda tawa bersama.
Pukul 14.30 WIB rombongan sampai di Gua Maria Kaliori, langsung berdoa Rosario bersama. Selesai berdevosi kepada Bunda Maria, Komunitas Tatib Paroki mengikuti Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Romo Yohanes Damianus OMI selaku Romo Paroki setempat.
Romo Yohanes berterima kasih atas kunjungan Komunitas Tatib Sathora. Ia berharap semoga rombongan pimpinan Andreas Suwito ini, menikmati ziarah rohani di Gua Maria Kaliori.
Sesuai bacaan Injil Minggu ini “Kerajaan Allah sudah dekat Bertobatlah dan Percayalah pada Injil! (Markus 1 : 15).Kita tidaklah cukup hanya berpedoman dengan kata Bertobatlah atau Percayalah saja. Keduanya harus dilakukan sekaligus Bertobat dan Percaya. Karena Bertobatlah adalah soal Perilaku kita. Jadi berperilaku yang baik, masih belum cukup bagi kita supaya sungguh dekat dengan Tuhan.
Sebaliknya Percaya saja, tetapi tidak berperilaku yang baik, berarti sama saja kita menjadi spiritualisme.
Maka unsur paling penting yang ditawarkan Gereja pada bacaan Injil hari ini adalah Perilaku kita harus sungguh baik dan benar, serta Kepercayaan kita juga harus baik dan terlihat. Keduanya itulah yang perlu kita bawa dalam kehidupan sehari-hari.
Seperti halnya menjadi anggota Tatib (Tata Tertib). Setiap orang merasa Dilayani dan Ditempatkan di tempat yang tepat. Sebagaimana tertulis di Injil Yohanes 2 : 1 – 11 tentang yang dikatakan Bunda Maria kepada para pelayan di pesta Pernikahan di Kana. “Lakukanlah apa yang diperintahkan oleh Yesus.”
Karena Tatib itu bagaikan pintu, dimana anda membukakannya supaya orang-orang bisa masuk ke dalam Gereja untuk masuk dan berdoa dengan nyaman dan damai. Jadi perlu kehati-hatian dalam melayani jangan sampai salah berucap ketika menyambut umat dan tetap bersikap rendah hati.
Percuma saja Romo berkhotbah menarik, Paduan suaranya bagus, tapi ketika masuk gereja umat disambut secara tidak ramah oleh Tatib. Sudah jelas, selama misa berlangsung umat pasti sakit hati dan tidak nyaman.
Di akhir homilinya Romo berharap agar kita semua dapat mengajak orang lain untuk Bertobat dan Percaya kepada Tuhan, mulai dari keluarga kita, teman, sahabat dan komunitas kita.
Tetapi jangan lupa akan istilah Jawa Jarkoni : “Iso Ngajari tapi ga iso nglakoni ” dalam bahasa Indonesia berarti “Bisa Mengajari tapi tidak bisa Melaksanakannya.”
Selesai Perayaan Ekaristi, acara dilanjutkan dengan santap malam bersama di Warung Pangiyuban Baturaden dan bersantai di Star View Baturaden sebelum menuju ke Hotel Grand Kanaya untuk bermalam.Minggu, 21 Januari 2024 pukul 07.00 WIB, peserta ziarek sarapan pagi dan langsung meninggalkan Hotel menuju The Village Purwokerto untuk berekreasi sambil ber-selfie.
The Village Purwokerto menyediakan fasilitas seperti wahana outbond, playground, kubah burung, kereta mini, paddle boat, mini zoo dan food court. Canda tawa yang seru dan ceria terpancar dari wajah para anggota Tatib yang menikmati fasilitas tersebut, karena bagaikan kembali ke masa kanak-kanak yang selalu bermain.Waktu menunjukkan pukul 11.00 WIB. Rombongan Tatib Sathora pergi makan siang di Gerai Lodeh Purwokerto, kemudian mampir di pusat oleh-oleh sebelum pulang kembali ke Jakarta.
Meskipun kegiatan hanya berlangsung dua hari, namun semua peserta Ziarek sungguh bersukacita, gembira, akrab, dan persaudaraan terjalin lebih erat dengan sesama anggota Tatib. Semua ini berkat persiapan dan kerja sama yang baik antara Panitia Ziarek 2024 dengan para peserta.
AMDG (Ad Maiorem Dei Gloriam)
(Yoh. Ady)