Sebuah usaha yang mengagumkan memberikan kesempatan pada para pelajar untuk belajar dari para seniornya dalam banyak hal.

Ketika virus Covid-19 membawa kekacauan di seluruh dunia ada hal positif yang datang dari pandemi tersebut. Terima kasih pada sebuah organisasi  nirlaba dari Prancis, Oldyssey, sebuah upaya baru yang disebut Share Ami yang mempertemukan para lansia Prancis dengan para pelajar dari Inggris untuk mengobrol secara daring.

Ide pertamanya datang ketika sang pendiri, Clement Boxebeld, mengunjungi Brazil pada tahun 2018. Dia terkesan bagaimana sebuah sekolah bahasa memasangkan murid-muridnya dengan para lansia di rumah pensiunan di Amerika Serikat dan Canada. Ketika ide tersebut sedang dirancang selama beberapa tahun, dan pada saat itulah pandemi membuat waktu luang baginya yang membuat Boxebeld mampu mewujudkan rencananya.

“Kami pikir pada saat itu adalah waktu yang tepat untuk meluncurkan program ini karena para lansia beresiko tinggi dengan virus tersebut. Pertama, mereka tidak dapat keluar rumah dan kemudian, setelah karantina selesai, karena mereka termasuk orang-orang beresiko tinggi, banyak dari para lansia yang takut untuk keluar rumah. “Kami ingin mencari cara untuk menciptakan hubungan meskipun kita memiliki keterbatasan sosial.” sang pencari jodoh menjelaskan kepada BBC.

Usaha tersebut terbukti sangat populer di kalangan para pelajar dan begitu juga para lansia. Ketika rencana ini telah memasangkan 30 pasang pelajar dan lansia sejak bulan Mei, saat ini kira-kira ada 3000 pelajar yang menginginkan kakek nenek dari lansia Warga Negara Asing! Boxebeld mencoba membantu para pelajar ini, namun telah diberitahu sebelumnya bahwa prosesnya membutuhkan waktu dan pertimbangan yang matang.

Sangat menyenangkan mengetahui bahwa kedua belah pihak dapat memperoleh kepuasan yang besar dengan pertukaran ini. Salah satu lansia, Claire Beit, yang berusia 80 tahun, merasa bahagia ketika membicarakan sastra dan perjalanannya dengan pelajar asingnya, menceritakan pengalamannya: “Dia (pelajar itu) melakukan banyak usaha. Dia membetulkan dirinya sendiri ketika dia merasa dia telah mengatakan sesuatu yang kurang tepat. Dia selalu mencari cara-cara yang lebih baik untuk mengekspresikan dirinya sendiri. Menyenangkan.”

Menyenangkan bahwa para lansia itu mendapatkan begitu banyak kesenangan, ketika perasaan dibutuhkan, selama bulan-bulan isolasi ini. Para pelajar juga mendapat banyak tanggapan positif.

“Saya pikir ini adalah cara yang hebat untuk memperbaiki kemampuan bahasa saya dan mengenal seseorang yang mungkin sedang kesepian. Nenek Prancis saya, seperti yang biasa kita panggil, sedang berada di rumah pensiunan dan mungkin tidak banyak melakukan interaksi sosial seperti ini karena pandemi ini jadi saya pikir ini adalah waktu yang tepat untuk melakukan sesuatu seperti ini. Dia begitu menyenangkan dari beberapa kalimat pertamanya,” jelas Jacoby, yang berkuliah di Universitas Warwick.

Inisiatif ini hanya salah satu cara lain yang membuat para lansia dengan kekayaan pengalaman mereka, membantu para anak muda. Hal yang menyenangkan bisa melihat bahwa disamping perbedaan usia yang cukup jauh, masing-masing generasi tersebut saling menghormati satu sama lain dan menghargai keajaiban dari teknologi  modern dan persahabatan.

Para lansia adalah garda terdepan dan terpenting yang ada di dalam pikiran kami selama pandemi ini.

 

Penulis: Gerith Gardiner

Penterjemah: Albert Santoso

Sumber: Aleteia