Sejarah telah melahirkan seniman besar jaman Renaisans antara lain Leonardo da Vinci yang lahir 15 April 1452, Anchiano, Italia dengan nama lengkap Leonardo di ser Piero da Vinci. Dari karyanya lahirlah lukisan mahakarya seperti Monalisa, the Last Supper. Selain seorang pelukis,dia juga pemahat/pematung, ilmuwan, arsitek, penemu, penulis, dan filsuf asal Italia
Selain sebagai seniman, Da Vinci juga memiliki ketertarikan terhadap ilmu pengetahuan seperti , teknik, astronomi, geologi matematika, botani atau ilmu tumbuhan, maupun kartografi (pemetaan).
Nah penulis akan membahas tentang lukisan Leonardo yang terkenal yaitu The Last Supper. Lukisan itu menggambarkan bahwa Yesus sebagai seorang Yahudi, mengadakan Perjamuan malam Paska , memperingati Paska Perjanjian Lama, dimana Tuhan membebaskan Bangsa Israel dari perbudakan raja Farau/ Firaun di Mesir.Yang ketika itu Tuhan memerintahkan orang Israel untuk menyembelih Anak Domba dan mengoleskan darahnya pada ” Jenang Pintu” Rumah mereka. Perjamuan itu diperingati secara turun temurun oleh bangsa Israel, dengan menyembelih anak Domba Paska, makan Roti tak beragi, meminum anggur, dan makan sayuran pahit.
Dalam Perjamuan itu Yesus menyatakan Diri sebagai “Anak Domba Paska “ yang memang dikurbankan pada esok harinya dengan Mati di SALIB. Malam itu Dia mengadakan perayaan Ekaristi serta Imamat , agar para murid-Nya menjadi Imam dan mengadakan Perayaan Ekaristi, sebagai tanda kenangan akan DIA.
Ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada murid-murid-Nya dan berkata: “Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku.” Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: “Minumlah, kamu semua, dari cawan ini. Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa. Akan tetapi Aku berkata kepadamu: mulai dari sekarang Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur ini sampai pada hari Aku meminumnya, yaitu yang baru, bersama-sama dengan kamu dalam Kerajaan Bapa-Ku.”
(Matius 26 : 26 -29 )
Sesudah itu Yesus pergi ketaman Getsemani ( Taman Zaitun )untuk berdoa disitulah Dia ditangkap oleh Para serdadu yang dipimpin oleh Serah dari Dewan Sanhedrin. Dia diadili oleh Kayafas Imam besar, semalam suntuk hingga pagi dilanjutkan diadili dan disiksa oleh Posius Pilatus.
Nah Leonardo Da Vinci melukiskan peristiwa bersejarah dengan sebuah lukisan yang akhirnya menjadi mahakarya yang kondang didunia. Tahukah anda berapa lama lukisan itu dibuat? Konon selama 25 tahun lukisan itu digarapnya.
Dia keliling kota Italia untuk mencari sosok yang pantas menjadi model lukisannya sebagai “Yesus”, disuatu hari bertemulah dia dengan seorang pemuda tampan. Seorang anggota koor dari suatu gereja di Roma. Dibawalah pemuda itu di studionya. Setelah terjadi pembicaraan dan kesepakatan maka jadilah pemuda itu sebagai model lukisannya sebagai Yesus.
Tahun demi tahun Leonardo meneruskan lukiskannya, melengkapi ke kedua belas rasul itu. 12 Rasul yang hadir dalam Malam perjamuan Malam terakhir mulai dari Rasul Simon Bar Jonas yang disebut Petrus dan menjadi pemimpin Para Rasul dan Andreas saudaranya, dan Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya ( murid yang dikasihi Yesus),Filipus dan Bartolomeus, Tomas yang juga disebut Didimus, Matius Si pemungut cukai, Yakobus anak Alfeus, dan Judas Tadeus, Simon orang Zelot dan Yudas Iskariot yang mengkhianati Dia.
25 tahun telah berlalu dan jumlah para rasul yang dilukisnya ,belum lengkap. Sewaktu dia hendak melukiskan Yudas ( murid yang mengkhianati Yesus ) dia mengalami kesulitan untuk mencari model, seseorang yang berwajah sebagai Yudas. Dia kembali keliling Itali, sampailah Leonardo di suatu kota kecil yang 600 mil jauhnya dari Itali.
Dia menemukan seorang seorang pria dengan punggung yang bungkuk dan wajah kuyu berkerut tampak tersiksa tersiksa, sangar dan sangat menakutkan. Pikir Leonardo orang ini sangat cocok untuk model lukisannya sebagai Yudas.
Setelah berbincang dan mengadakan kesepakatan, Si pria itu menyetujui dan dibawa Leonardo ke studionya. Secepatnya Leonardo menyelesaikan lukisannya.
Setelah selesai, pria itu berkata :” Dua puluh lima tahun yang lalu, tuan juga telah membawa saya di studio ini saya menjadi model sebagai Yesus” Leonardo tercengang. Pria yang berwajah sangar dan tersiksa itu melanjutkan ceritanya bahwa dia dari orang yang hidup baik, seorang anggota koor gereja yang berwajah tampan.
Akhirnya dia bertualang dalam arus kehidupan dalam kejahatan hidup yang serampangan, seorang brandal. Akhirnya dia bertobat dan kembali kedesa dengan menjadi petani.
Nah dari kisah ini kita bisa mengambil hikmah, ketika hidup kita baik, dilingkungan yang baik, bersyukur memuji Tuhan, dengan suara yang indah. Semua itu memunculkan aura yang indah sehingga dia menjadi seorang yang tampan (memiliki ketampanan dari dalam yang memancar diwajahnya ) sehingga dia pantas untuk menjadi model sebagai Yesus yang berwajah lembut penuh belas kasih.
Namun ketika hidupnya berkubang dosa dan kejahatan semua perbuatan mengubah batin, dan kehidupan jiwanya yang terpancar pada wajahnya yang sangar, tersiksa penuh kesedihan sehingga pantas menjadi Yudas.
Ini sebuah kenyataan yang telah terpateri pada lukisan The Last Supper karya agung Leonardo Da Vinci Maestro di jaman Renaisans.
Bagaimana dengan kita? Marilah kita hidup dari hari ke hari semakin baik, benar dan berkenan pada Tuhan agar kita layak sebagai “Citra” Tuhan.
Oleh Sr Maria Monika Puji Ekowat iSND
Sumber : The Friendship Book of Francis Gay 1986