“Bagaikan tangan yang harus selalu dilatih agar menjadi semakin kuat dan terampil. Atau sebuah batu akik yang digosok sampai halus mengkilat, maka batu akik itu baru bisa memiliki nilai yang berharga. Demikian juga dengan Baptisan Baru, harus selalu merawat imannya.” – pesan RD. FX. Suherman dalam upacara Mistagogi, di gereja Sathora tanggal 17 Juni 2019.
Mistagogi adalah masa pemantapan iman bagi Baptisan Baru, untuk membimbing mereka agar lebih memahami makna sakramen-sakramen dan menghayatinya dalam kehidupan sehari-hari.
“Syukur atas Mistagogi yang telah dijalani para Baptisan Baru. Semoga mereka yang telah bergabung ke dalam gereja Katholik akan membawa perkembangan iman yang semakin baik,” demikian sambutan Romo Suherman pada pembukaan misa Mistagogi tersebut.
Dalam homilinya Romo Herman berkata, “Janganlah menyia-nyiakan kasih karunia yang telah diperoleh dari Allah. Karunia dari Allah harus dikembangkan supaya bertambah baik. Setiap orang mempunyai keunikan ketrampilan atau talenta pribadi masing-masing.
Iman bisa dirawat dalam kegiatan gereja agar tumbuh subur, berbuah lebat dan manis. Jika tidak, hidup seseorang hanya menjadi seperti pohon yang tidak berbuah dan tidak berguna.
Dalam pelajaran Mistagogi, Baptisan Baru hendaknya diarahkan agar banyak terlibat dalam kegiatan gereja. Apabila diabaikan, pastilah iman para Baptisan ini menjadi tidak berkembang.
Apa yang telah dilakukan katekis merupakan karya untuk memuliakan Allah. Terima kasih kepada para katekis yang telah mempersiapkan katekumen sehingga mereka dibaptis,” tutup Romo Herman di akhir khotbahnya.
Sebelum berkat penutup, Theo Gazali selaku ketua seksi Katekese memanggil masing-masing pengurus lingkungan.
Kemudian Romo menyerahkan surat-surat baptis melalui ketua atau pengurus lingkungan. Cara ini dilakukan supaya antara Baptisan Baru dengan pengurus lingkungan, dapat saling mengenal sehingga mereka dapat aktif di lingkungannya masing-masing.
Selamat kepada para Baptisan Baru! SemogaTuhan Yesus memberkati kita semua.
(Fatolly Panarto)