
Erdinal sedang memandu Berto (foto:Sinta)
“Ayo! Siapa yang mau coba praktek meng- upload berita?” tanya Erdinal, penjaga web Sathora.
Tak lama kemudian ia berjalan mondar-mandir di belakang teman-teman penulis MeRasul yang sibuk mengetik. Gerak-geriknya bagaikan seorang guru yang sedang mengawasi muridnya menghadapi ujian. Sesekali tangannya memanjang ke tengah meja, hendak mengambil sepotong martabak. Lalu ia menjelaskan Berto ini-itu, sambil jari telunjuknya menyentuh layar laptop.
Sesudah Berto mengerti, Erdinal pindah ke tempat Adi. Venda yang duduk di samping Adi memperhatikan laptop sambil mendengarkan penjelasan Erdinal.
Acara Raboan tanggal 20 dan 27 Februari kemarin lain dari biasanya. Erdinal berkenan meluangkan waktunya untuk mengajarkan kami, para penulis dan fotografer, bagaimana mengunggah berita ke website.
Tentu saja kami semua menjadi bergairah kembali untuk datang ke Raboan. Ada “mainan baru” ! Tak ayal meja panjang di ruang 201 pun menjadi berantakan, penuh dengan aneka macam barang.
Ada laptop dengan kabelnya malang melintang menjulur ke sumber listrik. Ada kertas dan peralatan tulis menulis. Yang paling banyak adalah makanan bawaan sukarela dari beberapa teman, lengkap dengan kantong pembungkusnya.
Meja di ruang 201 memang selalu berantakan bila kami rapat Raboan. Bagi orang yang terbiasa rapi, pasti akan sakit mata melihat meja morat-marit tak karuan seperti itu. Namun bagi kami, meja yang berantakan justru menunjukkan kehangatan suasana kerja. Gembira dan akrab, saling bercerita tentang kejadian lucu pada waktu meliput.
Tak jarang tiba-tiba saja ada ide yang muncul dari benak penulis disaat tangan terjulur untuk mencomot cemilan.
Silakan para Pembaca perhatikan foto di atas. Pasti Anda dapat juga merasakan betapa asyiknya kami bekerja.
Nah! Sekarang kami sudah mulai pintar meng-upload berita di web. Dan itu dimulai dari meja yang berantakan.
Sinta.