SAYA, C, gadis 25 tahun, baru saja putus dari pacar setelah menjalin hubungan yang cukup lama. Rasanya campur aduk; marah, benci, sedih dll. Akibatnya, sekarang saya sulit sekali fokus pada aktivitas sehari-hari; selalu terpikir, selalu menangis, tidak nafsu makan…. Bagaimana agar saya bisa segera move on?
Jawaban
Halo Adik C yang baik. Saya bisa mengerti perasaan Anda saat ini. Sebenarnya, ada cukup banyak masalah serupa yang pernah saya tangani di Klinik Hipnoterapi Keluarga selama ini. Bagi sebagian orang, masalah ini sering kali dianggap “lebay”. Tapi, saya menyaksikan sendiri bagaimana kasus seperti ini bisa benar-benar mengganggu hidup seseorang, bahkan sampai taraf yang membahayakan jiwanya.
Kesulitan untuk move on dari suatu hubungan yang kandas, dalam pengalaman saya sering kali disebabkan oleh beberapa faktor utama, seperti perasaan tidak bisa terima dan ketakutan akan masa depan. Perasaan tidak bisa terima paling sering dirasakan oleh seseorang yang merasa menjadi pihak korban dari putusnya suatu hubungan. Hal ini lebih sering dirasakan oleh kaum hawa.
Perasaan tidak bisa terima sebenarnya disebabkan oleh suatu perasaan tidak adil. Tidak adil karena diperlakukan seperti ini, karena lingkungan sekitar, karena nasib tidak beruntung, atau alasan apa pun. Sebenarnya, ada satu teknik yang sangat ampuh dan dijamin pasti berhasil membuat seseorang cepat move on dari kondisi seperti ini. Hal ini juga diajarkan oleh Tuhan Yesus dalam berbagai kisah di dalam Injil, yaitu memaafkan.
Memaafkan orang lain yang kita anggap menjadi sumber masalah dan memaafkan diri sendiri. Namun, selama perasaan tidak adil tetap menghantui, akan sangat sulit bagi seseorang untuk benar-benar memaafkan secara tulus, bukan sekadar seremonial atau formalitas.
Maaf yang tulus harus terjadi di bagian pikiran bawah sadar, bukan hanya secara logika. Secara manusiawi, seorang manusia pasti menuntut adanya keadilan (fairness). Saat seseorang memposisikan dirinya sebagai korban, secara otomatis ia akan merasa ketidakadilan terjadi, yang menghambatnya untuk bisa sungguh memaafkan.
Lalu, bagaimana caranya? Coba lakukan beberapa langkah berikut ini:
- Posisikan diri Anda dalam keadaan yang cukup relaks, kemudian tutup mata Anda, dan bernapaslah secara dalam dan teratur selama beberapa saat.
- Setelah merasa cukup nyaman, perlahan imajinasikan diri Anda berhadapan dengan mantan pasangan, imajinasikan senyata mungkin kehadirannya di hadapan A
- Perhatikan emosi yang mulai muncul, tetaplah bernapas dengan teratur dan menguasai diri dengan baik (perhatikan jika pada titik ini Anda merasa tidak sanggup menguasai diri, sebaiknya tidak diteruskan. Carilah bantuan profesional).
- Fokuslah pada emosi tersebut. Tanyakan kepada diri sendiri apa yang hendak Anda lakukan pada sosok di hadapan Anda ini untuk membuat Anda sanggup memaafkan dia. Beberapa opsi yang bisa muncul seperti: sekadar berbicara, atau marah-marah, atau memukul, sampai pada tindakan yang lebih ekstrem sekalipun.
- Lakukan dalam imajinasi Anda sesuai dengan jawaban/dorongan yang muncul tersebut. Mulai dengan mengatakan kepadanya: “Kamu membuat saya merasa…” Terus akui apa adanya yang Anda rasakan, termasuk jika masih ada perasaan kangen, sayang, dll.
- Terus lakukan dalam imajinasi Anda sampai Anda merasa lepas, biasanya ditandai dengan emosi yang mereda dan semakin tenang. Saya pernah mendapat kasus di mana klien saya memutuskan untuk mencincang mantannya sampai habis.
- Tutup dengan memaafkan dia (atau apa pun yang tersisa) tanpa syarat dan rasakan kedamaian yang mulai hadir.
- Anda bisa ulangi kembali sesi ini seperlunya.
Perasaan ketakutan akan masa depan biasanya dilandasi oleh rasa ketidakpercayaan diri bahwa dirinya cukup baik untuk bisa mendapatkan yang sama atau lebih baik daripada yang terlepas darinya saat ini.
Ada berbagai penyebab yang jika dibahas tidak akan cukup pada saat ini. Untuk sementara, lakukan prosedur memaafkan di atas dan kemudian cobalah untuk mengimani kata-kata berikut:
“Tuhan adalah Allah yang Maha Adil dan Penyayang. Tidak ada yang kebetulan di dunia ini. Semua yang terjadi pasti merupakan rencana terbaik bagi saya. Kehilangan berarti kesempatan untuk mendapatkan yang lebih baik dalam hidup saya.”
Semoga berhasil! Jika merasa masih membutuhkan pertolongan, jangan sungkan untuk menghubungi saya secara langsung. God bless!