TAHUN 2017 tinggal hitungan hari.  Tanpa terasa, begitu cepat waktu berlalu. Suasana liburan sudah mulai terasa setelah sepanjang tahun Romi bekerja keras untuk mencapai target yang dibuat pada awal tahun.

Romi bekerja di bagian sales alat-alat berat di suatu perusahaan terkemuka. Kondisi penjualan tahun ini memang sedang mengalami penurunan daya beli karena beberapa industri menghentikan kegiatannya walaupun masih ada proyek yang sedang berjalan.

Menjelang akhir tahun, umumnya semua profesional termasuk Romi mengevaluasi pencapaian kinerja dan tantangan apa yang perlu dihadapi pada tahun mendatang.

Pada umumnya semua organisasi dan perusahaan mengadakan kilas balik atau kaleidoskop 2017 agar tahun mendatang lebih baik dan siap, serta memperoleh hasil yang lebih sukses. Tanpa kecuali Romi dengan usia yang terhitung muda pada zaman now.

Romi pun termasuk salah satu yang membiasakan diri melakukan permenungan dan refleksi akan pencapaian dan kendala tahun berjalan. Romi mempunyai cara yang sangat unik dengan selalu bertanya: Who Am I? Siapa saya? dalam setiap permenungan yang dilakukannya.

Biasanya evaluasi selalu dilakukan dengan melihat faktor-faktor yang berada di luar bahkan yang selalu menghambat suatu keberhasilan. Sering di antara kita selalu menyalahkan atau berasumsi turunnya penjualan disebabkan oleh persaingan harga, daya beli yang turun atau rendah, kualitas produk pesaing, dan sebagainya.

Ya itulah hal yang paling mudah kita evaluasi karena kebiasaan kita selalu mudah menjadi pengamat dan bahkan memberi komentar melebihi para pelaku. Ambil contoh apabila kita menyaksikan pertandingan olahraga, seperti sepak bola atau bulu tangkis seri dunia, kita yang menjadi penonton lebih seru daripada pemain yang sedang bertanding, bahkan seolah-olah kita yang paling bisa dan pintar.

Suatu hal yang menarik untuk kita renungkan dalam menutup tahun dengan bertanya Who Am I? Siapa saya? seperti yang dilakukan oleh Romi. Melalui pertanyaan tersebut, kita diajak untuk lebih mengenal diri sendiri secara utuh dan bukan melihat apa yang mempengaruhi diri kita dari luar. Dengan menjadi aku apa adanya, Romi dapat segera memahami kekurangan dan kelebihan yang telah dilakukan pada tahun berjalan.

Semangat yang diperoleh dari evaluasi tersebut akan membangun kepercayaan diri dan peningkatan kompetensi untuk perbaikan pada tahun berikutnya.

Kita cenderung menutup diri dari kelemahan yang ada dan bahkan punya keinginan untuk menutupinya sekuat-kuatnya. Semakin kita tutupi semakin sulit kita mengenali diri sendiri. Apa yang Romi sering lakukan? Biasanya dia mengisi masa libur akhir tahun bukan hanya sekadar rekreasi semata. Namun, dia siapkan juga waktu untuk mengambil masa tenang untuk mengenal dirinya Who Am I?

Mari kita bersama mulai mengenali diri kita yang sebenarnya. Sangat mudah karena berada di dalam diri kita. Namun, semua itu tertutupi oleh kebiasaan kita yang selalu melihat hal yang berada di luar kita dan mengomentarinya.

Romi terbiasa melakukan kebiasaan pengenalan diri dan selalu tampil dengan semangat baru dalam dirinya. Bahkan dia selalu berhasil dan sukses setiap tahun. Meski kondisi pasar kurang baik, dia tetap selalu terbaik.

Pertanyaannya: Who Am I?

Mulailah tahun 2018 dengan mengenal diri kita menuju sukses yang lebih baik.

Selamat Tahun Baru. Semoga kita semakin sukses dalam karier.

Mursosan