T: Syalom Pak Henry. Saya ingin menanyakan mengenai ayah saya (65 tahun) yang sering sekali mengeluhkan kesehatannya, terutama dalam lima tahun terakhir sejak ia pensiun dari pekerjaannya. Keluhan tersebut bisa berganti-ganti; kadang lambungnya, kadang kepalanya, jantungnya berdebar-debar, sulit tidur, dll. Akhir-akhir ini, ia malah gampang sekali lupa dan tidak fokus. Hasil pemeriksaan medis tidak menunjukkan apa-apa yang berarti. Kami dibuat bingung jadinya. Apa yang harus kami lakukan?

C, Jakarta

 

J: Syalom, Ibu C. Terima kasih atas pertanyaan Ibu.

Dalam dunia kesehatan mental, ada yang disebut gangguan psikosomatis (psychosomatic), yang kira-kira berarti gangguan kesehatan fisik yang disebabkan oleh masalah psikis/psikologis. Gangguan ini biasanya terasa sangat nyata secara fisik; mulai dari sakit kepala, gangguan pencernaan, pegal-pegal di bahu atau punggung, hingga insomnia, dll yang tidak ditemukan penyebabnya melalui pemeriksaan medis.

Bersadarkan cerita Anda, kemungkinan besar ayah Anda menderita gangguan psikosomatis yang dipicu oleh masalah psikologis yang sepertinya dimulai dari pensiun. Jika sebelum pensiun, ayah Anda tergolong sangat aktif bekerja dan penuh kesibukan, lalu tiba-tiba berhenti dan tidak melakukan apa-apa maka kondisi tersebut bisa menjadi pemicu banyak masalah psikologis. Beberapa hal yang bisa menjadi masalah, sbb:

  1. Tubuh dan mental kita sebenarnya bekerja berdasarkan suatu siklus tertentu (body clock). Kebiasaan tidur dan bangun pada jam tertentu, makan, beraktivitas, dll biasanya membentuk suatu pola yang sudah menjadi kebiasaan di mana pikiran kita merasa Saat mengalami perubahan, biasanya pikiran dan tubuh kita memerlukan usaha untuk membentuk pola kenyamanan yang baru. Kemampuan/fleksibilitas tersebut berbeda-beda pada setiap orang. Orang yang hidupnya cenderung sangat stabil/monoton biasanya lebih sulit melakukan penyesuaian ini. Pensiun adalah salah satu contoh perubahan yang sering kali menyebabkan insomnia (sulit tidur) yang kemudian memicu berbagai gangguan fisik/psikologis lainnya.
  2. Kekhawatiran terhadap kemampuan ekonomi untuk menopang hidup atau gaya hidup yang sama setelah hilang/berkurangnya Hal ini bisa memicu kecemasan berlebih ataupun depresi.
  3. Post power syndrome. Untuk orang yang sebelumnya mempunyai jabatan yang cukup baik sehingga terbiasa selalu dihormati dan didekati banyak orang, bisa tiba-tiba mengalami perasaan tidak berguna, kesepian, disepelekan, dll.
  4. Keyakinan yang membatasi. Di satu sisi, banyak orang yang begitu mudah membatasi kemampuannya sebagai orang yang sudah tua, merasa wajar jika cepat lupa dan mulai Di sisi lain, sang anak berusaha berbakti dengan merawat orang tuanya sebaik mungkin sehingga membuat orang tua tidak perlu melakukan apa-apa lagi. Orang tua bukan orang sakit yang perlu terus-menerus beristirahat. Pikiran sebagaimana otot juga perlu selalu dilatih dan dirangsang sehingga tetap aktif dan terpelihara. Perhatikan bagaimana para profesor tua tetap mampu berpikir dengan jernih dan tajam, atau manula di Eropa yang tetap aktif dan mandiri pada umumnya lebih sehat daripada manula di Asia yang cenderung selalu dilayani.

Lalu, bagaimana membantu ayah Anda sekaligus pembelajaran bagi yang kebetulan belum memasuki usia lanjut? Pada usia berapapun, kebutuhan emosional dasar manusia tetap sama: merasa aman, merasa dihargai/berarti dan diterima, merasa bebas/otonom. Psikosomatis biasanya mudah sekali sembuh dengan memenuhi kebutuhan dasar tersebut.

Pada usia berapa sebaiknya kita pensiun? Tergantung pada definisinya. Kalau pensiun berarti berhenti beraktivitas dan beristirahat saja di rumah, sebaiknya jangan pernah pensiun! Namun, kalau berarti berhenti mengerjakan rutinitas yang membosankan dan mulai melakukan hal-hal yang membuat Anda bahagia dan merasa berarti, maka pensiunlah secepatnya!