KOMUNITAS Pastoral Adi Yuswa (Lansia) Simeon Hanna se-Keuskupan Agung Jakarta menyelenggarakan Festival Seni dan Budaya Nusantara di aula Gereja Santo Laurensius, Alam Sutera, Tangerang Selatan, Jumat, 24 Agustus 2018.

Festival  ini diikuti oleh sembilan dekenat,  yaitu Komunitas Lansia Dekenat Jakarta Barat I, Jakarta Barat II, Jakarta Timur, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Bekasi, Tangerang 1,  dan  Tangerang 2.  Festival  mengusung tema “Jadikanlah Festival Seni dan Budaya untuk Melestarikan dan Membangun Rasa Persaudaraan dan Persatuan NKRI”.

Acara diawali dengan pengambilan nomor undian untuk tampil, diselingi dengan musik “The Legend of Koes Plus” dari Paroki Ciputat Gereja St. Barnabas  dan  Tarian Papua dari Dekenat Jakarta Barat II. Selanjutnya, berlangsung doa pembuka dan menyanyikan lagu “Indonesia Raya”.  Sebelum sambutan-sambutan disampaikan,  Komunitas Lansia dari Paroki Alam Sutera Gereja Santo Laurensius membawakan tarian Selamat Datang “Yapong”.

Ada tiga sambutan dalam acara ini, yaitu Sambutan RD. Yohanes Hadi Suryono sebagai Kepala Paroki tuan rumah.  Sambutan kedua dari Ketua Pelaksana /Ketua Dekenat Tangerang 2, Maya , dan sambutan ketiga oleh Yohanes Surya selaku Ketua Umum Lansia KAJ.

Komunitas Lansia Dekenat Jakarta Barat II mendapat nomor undian tampil pertama.  Komunitas Lansia Paroki Bojong Indah Gereja Santo Thomas Rasul menampilkan Punakawan yang diperankan oleh Hendra Sidarta sebagai Gareng, Anton Laksono sebagai Petruk, Markus Sardjono sebagai  Bagong, dan  Soelarto (dari Paroki Cengkareng  Gereja  Trinitas) sebagai Semar.

Komunitas Lansia Dekenat Jakarta Selatan menampilkan  ketoprak dengan lakon Suminten Edan.  Komunitas Lansia Dekenat Jakarta Timur menampilkan Pesona Nusantara. Sementara kebanyakan lanisa dari dekenat-dekenat lainnya menampilkan Gerak dan Lagu.

Acara diakhiri dengan menyanyikan lagu   “Hidup Ini Adalah Kesempatan”. Doa penutup dipimpin oleh Moderator Lansia  RD Martinus Hadiwijoyo.

Marito